Kamis, 16 Juli 2020

PRANATA ADICARA SYAWALAN

PRANATA ADICARA

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaah robbil ‘alamin.

Washolatu wassalamu a’la ashrofil ambiyya iwal mursalim,wa’ala alihi washohbihi aj mai’n,amma ba’ du.

Wonten ngarsanipun sesepuh pini sepuh ingkang pantes nampi sagunging pakurmatan, wonten ngarsanipun para alim ulowo ingkang pantes luhur ing budi. Kaum muslimin rokhimakumulloh mugi keparengno kawulo sumela matur. Wonten ngarsapanjenengan se doyo. Hananging sak derengipun, kawula ha ngaturaken menggah urut reroncening hadi cara Syawalan injing punika, langkung rumiyin sumangga kita sareng-sareng ngonjok aken puji lan syukur kanjuk ngarsa dalem Allah SWT. Ingkang sampun paring rachmah, lan hidayah tuwin inayah. Saingga kita saget kempal wonten ing papan puniko nun injih Masjid ................

Kaum muslim rachmakulullah. Kula bade angaturaken menggah urut reroncining adi cara ing kelenggahan puniko.

Adicara ingkang:

Ongko satunggal : pambuko

Ongko kalih : sambutan panitia/takmir

Ongko tigo : sambutan aturipun muda/mudi

Ongko sekawan : sambutan Ibu Dukuh wakil tiyang sepuh soho ikraripun

Ongko Gangsal panutup.

·        Pramilo sumangga adicara syawalan injing punika kita bikak kanti maos Basmallah

·       

        Ngancik adicara ongko kalih,

Sambutan panitya/ takmir Masjid Attaqorub. Badepun saliran, panjenenganipu, Bapak ............... Wekdal soho papan kawulo aturaken.

·        

        Angancik adi cara ongko tigo. Atur sambutan saking kadang muda/mudi bade pun selirani mas/mbak ......................... wekdal kulo aturaken.

·       

        Adicara ongko sekawan. Mugi keparenga Ibu/Bapak ............... minangko wakil tiyang sepuh. Kalajengaken ichror.

Mekaten lampahing adi cara Syawalan injing puniko, mbok bilih kula khatah klenta-klentuning atur, kula tansah nyuwun agunging pangaksami. Monggo kito tutup lampahipun adi cara puniko kanthi waosan hamdallah.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.



Sabtu, 21 September 2019

Madzhab Ilmu Kalam



PENGANTAR STUDI ISLAM
“Madzhab Ilmu Kalam”

1.      Madzhab Khawarij
*      Latar Belakang
           Kelompok pengikut Ali Bin Abi Thalib yang memisahkan diri dan membentuk kelompok baru karena kecewa terjadi peristiwa tahkim (arbitase) Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan dalam perang shiffin. Mayoritas pengikutnya dari orang-orang Arab Badawi yang hidup di padang pasir yang serba tandus.

*      Tokoh

a.       Abdullah bin Wahab al-Rasyidi
b.      Urwah bin Hudair
c.       Mustarid bin Sa’ad
d.      Quraib bin Maruah
e.       Nafi’ bin al-azraq
f.        Abdullah bin Basyir
g.      Zubair bin Ali
h.      Qathari bin Fujaah
i.        Abd al-Rabih
j.        Zaid bin Asfar
k.      Abd al Karim bin ajrad
l.        Abdullah bin Ibad


*      Ajaran
1.      Orang melakukan dosa besar dianggap kafir dan harus dibunuh.
2.      Setiap muslim tanpa memandang ras, golongan, warna kulit dan lainnya dapat menjadi khalifah apabila memenuhi syarat.
3.      Khalifah harus dipilih rakyat secara demokratis.
4.      Orang yang berperilaku buruk walaupun ibadahnya baik tetap masuk neraka.
5.      Kehidupan yang baik adalah menghindarkan dari keramaian, dengan jalan bertapa ataupun lainnya.
6.      Orang yang terlibat perang jamal dan para pelaku tahkim termasuk yang membenarkannya dihukum sebagai orang kafir.
7.      Khalifah sebelum Ali dianggap sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahan Usman r.a dianggap telah menyimpang.


2.      Madzhab Murji’ah
*      Latar Belakang
     Aliran ini muncul sebagi reaksi atas sikap mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar seperti halnya aliran khawarij. Kemunculan aliran ini silatar belakangi oleh beberapa hal antara lain terjadi perbedaan pendapat anatara Syi’ah dan Khawarij tentang mengkafirkan pihak yang ingin merebut kekuasaan Ali dan orang yang menyetujui tahkim dalam perang siffin, adanya pendapat yang menyalahkan Aisyah dan orang yang menyebabkan perang jamal, dan pendapat yang menyalahkan orang yang iningin merebut kekuasaan Usman bin Affan.

*      Tokoh
a.       Ghailan al-Dimasyqi
b.      Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib
c.       Abu Hanifah
d.      Abu Yusuf

*      Ajaran
     Aliran ini berpendapat bahwa dosa besar tidak merusak iman. Seperti halnya ketaatan tidak memberi manfaat bagi orang kafir. Iman hanya membenarkan (pengakuan) dalam hati. Sehingga dapat dikatakan iman terpisah dari perbuatan. Perbuatan maksiat tidak akan merusak hakikat iman seseorang. Hukum terhadap perbuatan manusia ditangguhkan hingga hari kiamat.

3.      Madzhab Jabariyah
*      Latar Belakang
     Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Menurut al-Syahrastani bahwa jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan. Dalam bahasa inggris disebut fatalis atau predestination yang berarti paham yang menyatakn bahwa manusia ditentukan oleh qada dan qadar dari Tuhan.
     Paham ini berawal dari persoalan takdir Tuhan dalam kaitannya dengan perbuatan manusia. Dalam sejarah perkembangan teologis, persoalan ini dianggap sebagai persoalan teologis yang kedua. Berawal dari zaman Rasulullah.

*      Tokoh
a.       Jaad ibn Dirham
b.      Jaham ibn Shofwan
c.       Al-Husain ibn Muhammad al-Najjar
d.      Dharar ibn Umar dan al-Hafash al-Fard

*      Ajaran
         Aliran ini menggunakan metode berserah diri dalam berfikir. Maksudnya segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah kehendak Tuhan. Begitu pula dengan pebuatan manusia adalah kehendak Tuhan. Sehingga manusia tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.

4.      Madzhab Qadariyah
*      Latar Belakang
Eksternal : Masuknya ajaran Nasrani
Internal     : Sikap reaktif Qadariyah terhadap ajaran Jabariyah
Lainnya    : Hubungan tidak harmonis antara tokoh Qadariyah dan pemerintah (khalifah). Aliran ini memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dam berbuat. Dalan hal ini manusia dianggap mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya tanpa campur tangan Tuhan.

*      Tokoh
a.       Ma’bad bin Khalid al-Juhani al-Basyri
b.      Ghailan al-Dimasyqi

*      Ajaran
         Aliran ini menggunakan paham kehendak bebas. Maksudnya segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah usaha dari manusia dan apa yang diperoleh dianggap hasil dari usahanya tanpa campur tangan dari Tuhan.
1.      Orang yang berdosa besar bukanlah kafir maupun mukmin, melaikan fasik dan orang fasikitu masuk neraka secara kekal.
2.      Allah SWT tidak menciptakan perbuatan manusia, melainkan manusia itu sendiri yang berkehendak. Sehingga manusia akan menerima pembalasan atas segala perbuatannya di akhirat.
3.      Kaum Qadariyah menganggap Allah itu maha esa yang tidak memiliki sifat-sifat azali seperti ilmu, kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat-Nya sendiri. Menurut mereka Allahitu mengetahui, berkuasa, mendengar, dan melihat dengan zat-Nya sendiri.

5.      Madzhab Mu’tazilah
*      Latar Belakang
     Seorang murid (Washil bin Atha’ dan Amr ibn ‘Ubaid ibn Bab) yang keluar dari majlis/kuliah Hasan al-Basri ketika membahas tentang paham Qadariyah konsep iman dan kafir.

*      Tokoh
a.       Washil bin ‘Atha
b.      Muhammad bin al-Huzail binn Abdillah al-Basri al-Allaf
c.       Ibrahim ibn al-Sayyar bin Hani al-Nazzam
d.      Abu Ali Muhammad bin Abd al-Wahab al-Juba’i

*      Ajaran
a.       Al-Manzilah bain al-manzilatain (tempat di antara dua tempat), maksudnya adalah orang iman yang berbuat dosa besar hukumnya fasik. Fasik itu terletak di antara iman dan kafir. Sehingga apabila sebelum meninggal mau bertaubat maka akan dimasukkan surga
b.      Al-Tauhid (tuhan esa pada zat-Nya), tuhansuci dari sifat makhluk. Sifat zatiyah (sifat esensi tuhan) : al-wujud, al-qidam, al-hayah, al-qudrah. Dan sifat fi’liyah (sifat perbuatan tuhan dalam hubungannya dengan makhluk : al-iradah, al-kalam, al-adl. (al-tauhid membahas keunikan diri tuhan)
c.       Al-Adl (perbuatan tuhan suci dari persamaan perbuatan makhluk), tuhan tidak berbuat jahat. Hanya tuhanlah yang berbuat adil, makhluk tidak bisa. Tuhan tidak bisa berbuat dhalim, makhluk terdapat perbuatan dzalim. (al-adl membahas keunikan perbuatan tuhan)
d.      Al-Wa’du wa al-Waid (janji tuhan untuk memberi kesenangan surga kepada yang berbuat baik, dan memberi siksa kepada yang maksiat), menolak adanya syafa’at (pertolongan) pada hari kiamat (nabi, wali, bahkan rahmat tuhan sendiri)
e.       Al-amru bi al-Ma’ruf wa al-Nahyu ‘an al-Munkar, perintah berbuat baik dan larangan berbuat jahat wajib dilakukan oleh setiap orang yang beriman. Perintah ini juga dikerjakan berbagai paham, hanya berbeda pada pelaksanaannya. Khawarij dengan kekerasan, murji’ah tanpa kekerasan, mu’tazilah dengan penjelasan, kalau belum cukup dengan paksaan, kalau belum cukup dengan kekerasan/peperangan.

6.      Madzhab Ahlussunah Wal Jamaah
·         Latar Belakang
        Ahlussunah berarti pengikut atau penganut sunnah Nabi Muhammad SAW, dan jamaah artinya nabi. Ahlussunah wal jamaah berarti penganut sunnah nabi dan para sahabat beliau.  Aliran ini muncul sebagai reaksi setelah munculnya aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah (dua aliran yang menentang aliran Mu’tazilah). Bermula dengan dibunuhnya Khalifah Ustman oleh putra Abu Bakar yang bernama Muhammad bin Abu Bakar yang menimbulkan perang Jamal antara Siti Aisyah dan Sayidina Ali. Kemudian keadaan semakin kacau dan situasi politik semakin tidak menentu, sehingga dikalangan internal umat Islam mulai terpecah menjadi firqoh-firqoh seperti Qodariyah, Jabbariyah, Mu’tazilah dan kemudian lahirlah Ahlussunnah.

·         Tokoh
a.       Abu al Hasan a; Asy’ari
b.      Abu Mansur al Maturidi
c.       Abu Qasim al Junaedi
d.       Imam Abu Hamid al Ghazali.

·         Ajaran
Menurut Abu al Hasan al Asy’ari :
a.       Tuhan memiliki sifat sebagaimana di dalam Al-Qur’an yang disebut sebagai sifat-sifat yang azali, Qadim, dan berdiri diatas zat tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.
b.      Al-Qur’an adalah qadim dan bukan makhluk diciptakan.
c.       Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia di akhirat nanti.
d.      Perbuatan manusia di ciptakan Tuhan, bukan di ciptakan oleh manusia itu sendiri.
e.       Antrophomorphisme
f.        Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak mutlak tuhan sebab tuhan maha kuasa atas segalanya.
g.      Muslim yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin.

Menurut Abu manshur Al-Maturidi :
a.       Tuhan memiliki sifat sebagaimana di dalam Al-Qur’an yang disebut sebagai sifat-sifat yang azali, Qadim, dan berdiri diatas zat tuhan. Sifat-sifat itu bukanlah zat tuhan dan bukan pula lain dari zatnya.
b.      Perbuatan Manusia sebenarnya di wujudkan oleh manusia itu sendiri, dan bukan merupakan perbuatan tuhan.
c.       Al-Qur’an adalah qadim dan bukan makhluk diciptakan.
d.      Tuhan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu.
e.       Muslim yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin.
f.        Janji pahala dan siksa pasti terjadi dan itu merupakan janji tuhan yang tidak mungkin di pungkirinya.
g.      Antrophomorphisme.

Senin, 10 Juli 2017

Materi Masa Orde Baru


MASA ORDE BARU

Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Orde Baru
Q      Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
1. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
            a. Perkembangan Kehidupan Politik Dalam Negeri
            b. Perkembangan Kehidupan Politik Luar Negeri
            c. Perkembangan Kehidupan Ekonomi
2. Mekanisme 5 Tahun Kepemimpinan Nasional
Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi
*      Perkembangan Dalam Bidang Politik Dalam Negeri
1.      Penyegaran DPR-GR pada tahun 1968
2.      Penyederhanaan kehidupan kepartaian, keormasan, dan kekaryaan dengan cara mengelompokkan partai-partai politik dan golongan karya
3.      Mengadakan Pemilu

ü  Penyegaran DPR-GR pada tahun 1968
l  Tujuan : untuk menumbuhkan hak hak demokrasi dan mencerminkan kekuatan kekuatan  yang ada di dalam masyarakat.
l  Komposisi anggota DPR : wakil wakil partai politik dan golongan karya.
ü  Penyederhanaan Kehidupan Kepartaian, Keormasan, dan Kekaryaan
¨  Pada tahun 1970 dimulai pengelompokan partai partai politik dan golongan karya
¨  Hasil penyegaran DPR-GR adalah lahirnya 3 kelompok di DPR yaitu :
                        1.Kelompok Demokrasi Pembangunan
                                    - PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan Murba
                        2.Kelompok Persatuan Pembangunan 
                                     - NU,Partai Muslimin Indonesia,PSII,Perti
                        3.Kelompok Organisasi Profesi (Golkar)
                                    - Organisasi Buruh, Pemuda, Tani, Nelayan, seniman, dll
ü  Pemilu
¨  Sesuai dengan Tap MPRS no. XLII/MPRS/1968 yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu paling lambat 5 Juli 1971.
1.      Pemilu 3 Juli 1971, diikuti oleh 10 parpol. Golkar meraih kemenangan
2.      Pemilu 2 Mei 1977, sesuai dengan kebijakan penyederhanaan kepartaian maupun keormasan. Diikuti oleh 3 parpol, yaitu PPP, Golkar, dan PDI. Pemenangnya adalah Golkar
3.      Pemilu 4 Mei 1982, diikuti 3 parpol, pemenangnya Golkar
4.      Pemilu 23 April 1987, diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar
5.      Pemilu 9 Juni 1992, diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar
6.      Pemilu 29 Mei 1997, diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar. Pemilu ini merupakan pemilu terakhir dari Pemerintahan Orde Baru
*      PERKEMBANGAN DALAM BIDANG POLITIK LUAR NEGERI
1. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
2. Indonesia kembali menjadi anggota PBB sejak tanggal 28 September 1966
3. Pembentukan ASEAN
4. Penghentian Konfrontasi dengan Malaysia
5. Konsep SEANWFZ
6. Doktrin Kuantan
7. EAEG dan AFTA
8. Normalisasi Hubunngan RI-RRC
9. Rintisan Untuk menjadi Ketua GNB
10.  Kerjasama Ekonomi Asia Afrika
11.  Pengiriman Pasukan Indonesia ke Bosnia

ü  Indonesia Kembali menjadi Anggota PBB
Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB ® Indonesia menolak ® 7  Januari 1965 Indonesia keluar PBB (Soekarno) ® Indonesia terkucil ® Indonesia masuk anggota PBB lagi (Soeharto)
ü  Penghentian Konfrontasi dengan Malaysia
Indonesia mencanangkan Dwikora ® terjadi konfrontasi ® Usaha normalisasi hubungan ® Jakarta Accord pada 11 Agustus 1966 (Menlu Adam Malik dan Menlu Tun Abdul Razak)
ü  Pembentukan ASEAN
Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif ® menjalin kerjasama dengan negara lain ® negara-negara Asia Tenggara ® Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967
Penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menlu:
1.      Indonesia - Adam Malik
2.      Malaysia – Tun Abdul Razak
3.      Singapura – S. Rajaratnam
4.      Philipina – Narsisco Ramos
5.      Thailand – Thanat Khoman
Latar belakang pendirian ASEAN:
1.      Persamaan letak geografis di Kawasan Asia Tenggara
2.      Persamaan nasib dan budaya yang pernah menjadi negara terjajah
3.      Persamaan kepentingan untuk menjalin dari rumpun yang sama.

ü  Konsep SEANWFZ
¨  Untuk menciptakan wilayah Asia Tenggara sebagai kawasan damai, bebas, dan netral
¨  Dikenal sebagai ZOPFAN(Zona of peace, fredom, and Neutrality)
¨  Pada 1987 RI juga mengajukan konsep lain yaitu SEANWFZ (Southest Asian Nuclear Weapons free Zones) atau kawasan yang bebas senjata nuklir yang merupakan bagian ZOPFAN
¨  Gagasan Indonesia ini sebenarnya merupakan refleksi dari keinginan Indonesia untuk memertankan peranan yang aktif dalam kancah Regional
ü  Doktrin Kuantan
Invasi RRC ke Vietnam ® Doktrin Kuantan (Indonesia dan Malaysia) ® Vietnam lepas dari Uni Soviet ® stabilitas Asia Tenggara terjaga
ü  EAEG dan AFTA
PM Malaysia mencetuskan EAEG ® Indonesia menolak ® negosiasi ® terbentuk EAEC ® terbentuk juga AFTA
ü  Normalisasi Hubungan RI-RRC
RRC membantu PKI ® Hubungan RI-RRC membeku ® Harga minyak jatuh, Indonesia harus memperluas pasaran ® menjalin hubunganperdagangan dengan RRC ® RRC sudah tidak mendukung PKI ® menjalin hubungan diplomatik dengan RRC
ü  Rintisan untuk Menjadi Ketua GNB
·         Pada tahun 1978 Indonesia ditolak menjadi ketua GNB dengan alasan:
1.      Indonesia sangat pro Barat
2.      Invasi Indonesia atas Timor Timur
3.      Penolakan Indonesia atas PLO yang ingin membuka kantornya di Jakarta

·         Upaya yang dilakukan Indonesia untuk menjadi ketua GNB:
1.      Normalisasi hubungan dengan RRC
2.      Kunjungan ke Uni Soviet
3.      Membantu menyelesaikan masalah Kamboja dengan JIM

ü  Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik
Indonesia keberatan terhadap APEC ® ketidakmampuan Indonesia menghadapi liberalisasi ekonomi ® Indonesia menghadiri Pertemuan Seattle ® Indonesia mengubah pandangan ® Takut tertinggal dengan negara lain
ü  Pengiriman pasukan indonesia ke Bosnia
Indonesia menjadi ketua GNB ® Perang antara Serbia Kristen dengan muslim Bosnia ® Indonesia menolak mengirimkan pasukan ke Bosnia ® Indonesia berubah pikiran ® Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Bosnia

*      PERKEMBANGAN DALAM BIDANG EKONOMI
Pada masa orde baru, pemerintah mencanangkan program Pembangunan Nasional yang disebut Pelita (Pembangunan 5 tahun), dari Pelita I-Pelita VI
Pelita I (1 April 1969 - 31 Maret 1974)
Tujuan: untuk meningkatkan taraf hidup rakyat sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi  pembangunan bagi tahap-tahap selanjutnya
Parasamya Purnakarya Nugraha adalah penghargaan yang diberikan kepada daerah yang berhasil dalam pembangunan
Program dari Kabinet II adalah Sapta Krida :
            1. meningkatkan stabilitas politik
            2. meningkatkan stabilitas ekonomi
            3. meningkatkan stabilitas keamanan
            4. meningkatkan kesejahteraan rakyat
            5. meningkatkan pembangunan berdasarkan GBHN
            6. penyempurnaan aparatur negara
            7. pemilu
Pelita II (1 April 1974-31 Maret 1979)
o  Sasaran utamanya yaitu tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasana, menyejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja.
o  Dititikberatkan pada sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
o  Panca Krida
            1. melanjutkan program Pelita I
            2. menyusun Pelita III
            3. menyusun APBN
            4. melaksanakan P4
            5. melaksanakan pemilu
Pelita III (1 April 1974 - 31 Maret 1979)
*      Sasaran utama : pembangunan di sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi


*      Menekankan pada Trilogi Pembangunan, isinya :
            1. stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
            2. pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
3. pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial
    bagi  seuruh rakyat
¨  Sebelum Pelita III berakhir, Pemilu 1982 menghasilkan MPR RI baru dan Soeharto terpilih kembali sebagai presiden RI, lalu dibentuk kabinet Pembangunan IV
¨  Panca Krida
1.      meningkatkan trilogi pembangunan
2.      meningkatkan pendayagunaan aparatur negara
3.      meningkatkan pemasyarakatan ideologi Pancasila
4.      melaksanakan politik luar negeri bebas aktif
5.      melaksanakan pemilu dengan asas luber (langsung, umum, bebas, jujur)

Pelita IV (1 april 1984 - 31 Maret 1989)
*      Titik berat: pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri baik ringan maupun berat
*      Hasil yang dapat dicapai pada akhir Pelita IV
1. Swasembada Pangan
        Indonesia berhasil menjadi pengexpor beras terbesar di dunia dan memperoleh penghargaan dari FAO yang diterima oleh Soeharto di Roma pada 14 November 1985
2. Keluarga Berencana
        Program KB dikoordinasikan oleh BKKBN yang dibentuk pada tahun 1970. Keberhasilan ini juga memperoleh penghargaan dari PBB di bidang kependudukan dan menjadi pilot proyek bagi negara-negara yang mempunyai masalah kependudukan.
3. Rumah untuk keluarga
        Pelita II : diperkenalkan sistem pembiayaan pembelian rumah melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
        Pelita III : peningkatan pembangunan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah
        Pelita IV : peningkatan pengembangan program perumahan dan pemukiman di perkotaan
l  Pada 1987, Soeharto yang terpilih menjadi Presiden, serta Soedharmo yang terpilih sebagai wakil presiden membentuk Kabinet Pembangunan IV dengan program kerja Panca Krida yang isinya meliputi:
a.       Trilogi Pembangunan
b.      Mengupayakan peningkatan pendayagunaan aparatur negara yang optimal, dengan dilaksanakan tindakan tegas dari pemerintah bagi oknum yang menyeleweng.
c.       Melaksanakan penataran P-4 dengan simulasi P-4 untuk memasyaratkan ideologi Pancasila di seluruh lapisan masyarakat.
d.      Politik bebas dan aktiif sesuai denan Pancasila dan UUD 1945 dijalankan melalui kerjasama ASEAN, negara-negara Non Blok, dan PBB.
e.       Melaksanakan Pemilu dengan baik dan sukses sehingga dapat dibentuk DPR dan MPR hasil Pemilu.



Pelita V (1 April – 31 Maret 1984)
n  Menitikberatkan sektor pertanian dan industri untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta meningkatkan barang-barang ekspor.
n  Sesuai dengan GBHN, PJPT (Pembangunan Jangka Panjang Tahap) I dirampungkan dengan selesainya Pelita V
Pelita VI (1 April-31 Maret 1999)
u menitikberatkan pembangunan yang berhubungan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya
u Pelita VI yang harusnya berakhir pada tahun 1999, harus kandas di tengah jalan dikarenakan di akhir tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi.

*    Mekanisme 5 Tahun Kepemimpinan Nasional
n  Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno Menyerahkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
n  Soeharto melaksanakan Supersemar, salah satunya dengan membentuk Kabinet Ampera.
n  Timbul dualisme kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto.
n  Sidang MPRS memberikan hasil bahwa pada 22 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto untuk menyelesaikan Konflik dan menjaga keutuhan bangsa.
n  Tanggal 7-12 Maret 1967, MPRS mengadakan sidang istimewa untuk mengukuhkan penyerahan kekuasaan tersebut, yang menghasilkan Tap MPR no.XXIII/MPRS/1967 pada tanggal 12 Maret 1967 yang isinya :
1.      Mencabut kekuasaan dari Soekarno
2.      Melarang Soekarno melakukan kegiatan politik sampai pemilu yang akan datang
3.      Menetapkan Soeharto sebagai Presiden
n  Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968 menetapkan pengangkatan Soeharto sebagai presiden RI sampai presiden baru hasil pemilu ditetapkan.
n  Setelah dilantik menjadi presiden RI pada 10 Juni 1968, Soeharto membentuk kabinet baru yang diberi nama Kabinet Pembangunan dengan program kerja yang disebut Pancakrida yang isinya:
a.       Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
b.      Menyusun dan melaksanakan Repelita
c.       Melaksanakan pemilihan umum paling lambat 5 Juli 1971
d.      Memulihkan dan keamanan dan ketertiban dengan mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI
e.       Melanjutkan dan menyempurnakan pembersihan secara menyeluruh terhadap aparatur negara di pusat maupun daerah
n  Jadi dapat disimpulkan bahwa orde baru adalah tatanan pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
n  Hal-hal yang diperjuangkan Orde Baru
            1. Menghentikan segala bentuk penyimpangan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
2. Melaksanakan Pembangunan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur,    baik material maupun spiritual.
            3. Mengabdi pada kepentingan rakyat.
n  Landasan Orde Baru
            1. Ideologi Pancasila
            2. Konstitusional UUD 1945

            3. Operasional: GBHN