MASA ORDE BARU
Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Orde Baru
Q
Perkembangan Masyarakat
Indonesia pada Masa Orde Baru
1. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
a. Perkembangan Kehidupan Politik Dalam Negeri
b. Perkembangan Kehidupan Politik Luar Negeri
c. Perkembangan Kehidupan Ekonomi
2. Mekanisme 5 Tahun Kepemimpinan Nasional
1. Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
a. Perkembangan Kehidupan Politik Dalam Negeri
b. Perkembangan Kehidupan Politik Luar Negeri
c. Perkembangan Kehidupan Ekonomi
2. Mekanisme 5 Tahun Kepemimpinan Nasional
Perkembangan
Kehidupan Politik Dan Ekonomi

1. Penyegaran
DPR-GR pada tahun 1968
2. Penyederhanaan
kehidupan kepartaian, keormasan, dan
kekaryaan dengan cara mengelompokkan
partai-partai politik dan golongan karya
3. Mengadakan
Pemilu
ü Penyegaran DPR-GR pada tahun 1968
l
Tujuan : untuk
menumbuhkan hak hak demokrasi dan mencerminkan kekuatan kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
l Komposisi anggota DPR : wakil wakil
partai politik dan golongan karya.
ü Penyederhanaan
Kehidupan Kepartaian,
Keormasan, dan
Kekaryaan
¨ Pada
tahun 1970 dimulai pengelompokan partai partai politik dan golongan karya
¨ Hasil
penyegaran DPR-GR adalah lahirnya 3 kelompok di DPR yaitu :
1.Kelompok
Demokrasi Pembangunan
-
PNI, Parkindo, Partai Katolik, IPKI, dan Murba
2.Kelompok
Persatuan Pembangunan
- NU,Partai Muslimin Indonesia,PSII,Perti
3.Kelompok
Organisasi Profesi (Golkar)
-
Organisasi Buruh, Pemuda, Tani,
Nelayan, seniman, dll
ü Pemilu
¨ Sesuai
dengan Tap MPRS no. XLII/MPRS/1968
yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu paling lambat 5 Juli 1971.
1.
Pemilu 3 Juli 1971, diikuti oleh 10
parpol. Golkar meraih kemenangan
2.
Pemilu 2 Mei 1977, sesuai
dengan kebijakan penyederhanaan kepartaian maupun keormasan. Diikuti oleh 3
parpol, yaitu PPP, Golkar, dan PDI.
Pemenangnya adalah Golkar
3.
Pemilu 4 Mei 1982, diikuti 3 parpol, pemenangnya Golkar
4.
Pemilu 23 April 1987, diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar
5.
Pemilu 9 Juni 1992,
diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar
6.
Pemilu 29 Mei 1997, diikuti 3 parpol, dimenangkan Golkar. Pemilu
ini merupakan pemilu terakhir dari Pemerintahan Orde Baru

1. Memurnikan
kembali politik luar negeri bebas aktif
2. Indonesia
kembali menjadi anggota PBB sejak tanggal 28 September 1966
3. Pembentukan
ASEAN
4. Penghentian
Konfrontasi dengan Malaysia
5. Konsep
SEANWFZ
6. Doktrin
Kuantan
7. EAEG dan
AFTA
8. Normalisasi
Hubunngan RI-RRC
9. Rintisan
Untuk menjadi Ketua GNB
10. Kerjasama
Ekonomi Asia Afrika
11. Pengiriman
Pasukan Indonesia ke Bosnia
ü Indonesia Kembali menjadi Anggota PBB
Malaysia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB ® Indonesia menolak ® 7 Januari 1965 Indonesia keluar PBB (Soekarno) ® Indonesia terkucil ® Indonesia masuk anggota PBB
lagi (Soeharto)
ü Penghentian Konfrontasi dengan Malaysia
Indonesia mencanangkan Dwikora ®
terjadi konfrontasi ® Usaha
normalisasi hubungan ® Jakarta
Accord pada 11 Agustus 1966 (Menlu Adam Malik
dan Menlu Tun Abdul Razak)
ü Pembentukan
ASEAN
Pelaksanaan
politik luar negeri bebas aktif ® menjalin
kerjasama dengan negara lain ® negara-negara
Asia Tenggara ® Deklarasi Bangkok
8 Agustus 1967
Penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menlu:
1.
Indonesia - Adam
Malik
2.
Malaysia – Tun Abdul Razak
3.
Singapura – S. Rajaratnam
4.
Philipina – Narsisco Ramos
5.
Thailand – Thanat Khoman
Latar belakang pendirian ASEAN:
1.
Persamaan letak geografis di Kawasan
Asia Tenggara
2.
Persamaan nasib dan budaya yang pernah
menjadi negara terjajah
3.
Persamaan kepentingan untuk menjalin
dari rumpun yang sama.
ü Konsep
SEANWFZ
¨ Untuk
menciptakan wilayah Asia Tenggara sebagai kawasan damai, bebas, dan netral
¨ Dikenal
sebagai ZOPFAN(Zona of peace, fredom, and
Neutrality)
¨ Pada
1987 RI juga mengajukan konsep lain yaitu SEANWFZ (Southest Asian Nuclear Weapons free
Zones) atau kawasan yang bebas senjata nuklir yang merupakan bagian ZOPFAN
¨ Gagasan
Indonesia ini sebenarnya merupakan refleksi dari keinginan Indonesia untuk
memertankan peranan yang aktif dalam kancah Regional
ü Doktrin
Kuantan
Invasi RRC ke Vietnam ® Doktrin Kuantan (Indonesia dan Malaysia) ® Vietnam lepas dari Uni Soviet ® stabilitas Asia Tenggara terjaga
ü EAEG dan
AFTA
PM Malaysia mencetuskan EAEG ® Indonesia menolak ® negosiasi ® terbentuk EAEC ® terbentuk juga
AFTA
ü Normalisasi
Hubungan RI-RRC
RRC
membantu PKI ®
Hubungan RI-RRC membeku ® Harga minyak jatuh, Indonesia harus
memperluas pasaran ®
menjalin hubunganperdagangan dengan RRC ® RRC sudah tidak
mendukung PKI ®
menjalin hubungan diplomatik dengan RRC
ü Rintisan untuk Menjadi Ketua GNB
·
Pada tahun
1978 Indonesia ditolak menjadi ketua GNB dengan alasan:
1. Indonesia sangat pro Barat
2. Invasi Indonesia atas Timor Timur
3. Penolakan Indonesia atas PLO yang ingin membuka
kantornya di Jakarta
·
Upaya yang
dilakukan Indonesia untuk menjadi ketua GNB:
1. Normalisasi hubungan dengan RRC
2. Kunjungan ke Uni Soviet
3. Membantu menyelesaikan masalah Kamboja dengan JIM
ü Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik
Indonesia
keberatan terhadap APEC ® ketidakmampuan Indonesia menghadapi liberalisasi
ekonomi ® Indonesia menghadiri Pertemuan Seattle ® Indonesia mengubah pandangan ® Takut tertinggal dengan negara lain
ü Pengiriman pasukan indonesia ke Bosnia
Indonesia menjadi ketua GNB ® Perang antara Serbia Kristen dengan muslim Bosnia ® Indonesia menolak mengirimkan pasukan ke Bosnia ® Indonesia berubah pikiran ® Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke
Bosnia

Pada masa orde
baru, pemerintah mencanangkan program
Pembangunan Nasional yang disebut Pelita (Pembangunan
5 tahun), dari Pelita I-Pelita VI
Pelita
I (1
April 1969 -
31 Maret 1974)
Tujuan: untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bagi tahap-tahap selanjutnya
Parasamya
Purnakarya Nugraha adalah penghargaan yang diberikan
kepada daerah yang berhasil dalam pembangunan
Program dari Kabinet II adalah
Sapta Krida :
1. meningkatkan
stabilitas politik
2. meningkatkan stabilitas
ekonomi
3. meningkatkan
stabilitas keamanan
4. meningkatkan
kesejahteraan rakyat
5. meningkatkan
pembangunan berdasarkan GBHN
6. penyempurnaan
aparatur negara
7. pemilu
Pelita
II (1
April 1974-31 Maret 1979)
o
Sasaran utamanya yaitu tersedianya
pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasana, menyejahterakan rakyat dan
memperluas kesempatan kerja.
o
Dititikberatkan pada sektor pertanian
dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
o
Panca Krida
1. melanjutkan
program Pelita I
2. menyusun
Pelita III
3. menyusun APBN
4. melaksanakan
P4
5. melaksanakan
pemilu
Pelita
III (1
April 1974 - 31
Maret 1979)


1. stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis
2. pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi
3.
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial
bagi seuruh rakyat
¨
Sebelum Pelita III berakhir, Pemilu 1982
menghasilkan MPR RI baru dan Soeharto terpilih kembali sebagai presiden RI,
lalu dibentuk kabinet Pembangunan IV
¨
Panca Krida
1.
meningkatkan trilogi pembangunan
2.
meningkatkan pendayagunaan aparatur negara
3.
meningkatkan pemasyarakatan ideologi
Pancasila
4.
melaksanakan politik luar negeri bebas
aktif
5.
melaksanakan pemilu dengan asas luber
(langsung, umum, bebas, jujur)
Pelita
IV (1
april 1984 - 31 Maret 1989)


1. Swasembada
Pangan
–
Indonesia berhasil menjadi pengexpor beras terbesar di dunia dan memperoleh penghargaan dari FAO yang
diterima oleh Soeharto di Roma pada 14 November 1985
2. Keluarga
Berencana
–
Program KB dikoordinasikan oleh BKKBN yang dibentuk pada
tahun 1970. Keberhasilan ini juga memperoleh penghargaan dari PBB di bidang kependudukan
dan menjadi pilot proyek bagi negara-negara yang mempunyai masalah kependudukan.
3. Rumah
untuk keluarga
–
Pelita II : diperkenalkan
sistem pembiayaan pembelian rumah melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
–
Pelita III : peningkatan pembangunan
perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah
–
Pelita IV : peningkatan
pengembangan program perumahan dan pemukiman di perkotaan
l
Pada 1987,
Soeharto yang terpilih menjadi Presiden,
serta Soedharmo yang terpilih sebagai wakil presiden membentuk Kabinet
Pembangunan IV dengan program kerja Panca Krida yang isinya meliputi:
a. Trilogi
Pembangunan
b. Mengupayakan
peningkatan pendayagunaan aparatur negara yang optimal, dengan dilaksanakan
tindakan tegas dari pemerintah bagi oknum yang menyeleweng.
c. Melaksanakan
penataran P-4 dengan simulasi P-4 untuk memasyaratkan ideologi Pancasila di
seluruh lapisan masyarakat.
d. Politik
bebas dan aktiif sesuai denan Pancasila dan UUD 1945 dijalankan melalui
kerjasama ASEAN, negara-negara Non Blok, dan PBB.
e. Melaksanakan
Pemilu dengan baik dan sukses sehingga dapat dibentuk DPR dan MPR hasil Pemilu.
Pelita
V (1 April – 31 Maret 1984)
n
Menitikberatkan sektor pertanian dan
industri untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi
pertanian lainnya serta meningkatkan barang-barang ekspor.
n
Sesuai dengan GBHN, PJPT (Pembangunan
Jangka Panjang Tahap) I dirampungkan dengan selesainya Pelita V
Pelita
VI (1
April-31 Maret 1999)
u
menitikberatkan pembangunan yang
berhubungan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya
u
Pelita VI yang
harusnya berakhir pada tahun 1999, harus kandas di tengah jalan
dikarenakan di akhir tahun 1997,
Indonesia mengalami krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi.

n
Pada 11 Maret 1966, Presiden
Soekarno Menyerahkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
n
Soeharto melaksanakan Supersemar, salah
satunya dengan membentuk Kabinet Ampera.
n
Timbul dualisme kepemimpinan antara
Soekarno dan Soeharto.
n
Sidang MPRS memberikan hasil bahwa pada
22 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal
Soeharto untuk menyelesaikan Konflik dan menjaga keutuhan bangsa.
n
Tanggal 7-12 Maret 1967, MPRS mengadakan sidang istimewa untuk mengukuhkan penyerahan kekuasaan tersebut, yang menghasilkan
Tap MPR no.XXIII/MPRS/1967 pada tanggal 12 Maret 1967 yang isinya :
1. Mencabut
kekuasaan dari Soekarno
2. Melarang
Soekarno melakukan kegiatan politik sampai pemilu yang akan datang
3. Menetapkan
Soeharto sebagai Presiden
n
Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968 menetapkan
pengangkatan Soeharto sebagai presiden RI sampai presiden baru hasil pemilu
ditetapkan.
n
Setelah dilantik menjadi presiden RI
pada 10 Juni 1968, Soeharto membentuk kabinet baru yang diberi nama Kabinet
Pembangunan dengan program kerja yang disebut Pancakrida yang isinya:
a. Menciptakan
stabilitas politik dan ekonomi
b. Menyusun
dan melaksanakan Repelita
c. Melaksanakan
pemilihan umum paling lambat 5 Juli 1971
d. Memulihkan
dan keamanan dan ketertiban dengan mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI
e. Melanjutkan
dan menyempurnakan pembersihan secara menyeluruh terhadap aparatur
negara di pusat maupun daerah
n
Jadi dapat disimpulkan bahwa orde baru
adalah tatanan pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
n
Hal-hal yang diperjuangkan Orde Baru
1. Menghentikan segala bentuk penyimpangan
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
2. Melaksanakan Pembangunan untuk
mewujudkan masyarakat adil makmur, baik
material maupun spiritual.
3. Mengabdi pada kepentingan rakyat.
n
Landasan Orde Baru
1. Ideologi Pancasila
2. Konstitusional UUD 1945
3. Operasional: GBHN.